www.cukasihsejahtera.org – Credit Union Kasih Sejahtera (CUKS), lembaga yang berkomitmen untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat, telah melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) periode ketiga (III) dengan tema Meningkatkan Kinerja Lembaga melalui Lima Indikator Kunci. Acara ini berlangsung di aula rumah pemberdayaan CUKS Atambua selama dua hari, yaitu Senin (16/10) sampai Selasa (17/10).
Romo Syprianus S. Tes Mau, Pr selaku Ketua Pengurus CUKS, dalam sambutannya, menggarisbawahi pentingnya melihat kinerja lembaga sebagai refleksi kinerja pribadi masing-masing individu di seluruh kantor cabang (KC) dan kantor cabang pembantu (KCP). Dia menjelaskan bahwa lima indikator kunci, yaitu Kredit Beredar (KB), simpanan non saham, Modal Lembaga, Kredit Lalai (KL), dan Pertumbuhan Anggota, akan menjadi fokus dalam tiga bulan mendatang.
“Saya mengajak kita untuk bertarung dengan seluruh harga diri kita,” ujar pastor yang akrab disapa Rosy itu. Ia juga mengingatkan para pengurus, pengawas, general manager (GM), para manajer KC dan KCP, staf, komite, dan pokti untuk berjuang bersama-sama guna memperbaiki dan meningkatkan kinerja lembaga.
Gregorius Am’isa, fasilitator utama dalam materi pengantar, menjelaskan bahwa monev merupakan kegiatan pemantauan berkelanjutan untuk memastikan hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. “Kita akan berproses selama dua hari dengan laporan pencapaian yang disampaikan oleh empat Deputi, yaitu Deputi Kredit, Deputi Organisasi, Deputi Keuangan, dan Deputi Pemberdayaan yang dipandu oleh General Manager,” katanya.
Selanjutnya, Am’isa juga menambahkan bahwa selain laporan pencapaian, pengurus dan pengawas juga mendapatkan kesempatan untuk melaporkan hasil monitoring dan audit pengawas yang mencakup aspek kepatuhan, operasional, dan keuangan.
Pada kesempatan yang sama, General Manager CU Kasih Sejahtera, Damianus Bau Lema, saat memfasilitasi diskusi, menyoroti pentingnya merancang strategi untuk memperbaiki struktur keuangan lembaga dalam dua bulan terakhir. “Pikirkan rencana apa yang akan kita lakukan dalam dua bulan ini dan bagaimana kita dapat mengubah lima indikator kunci itu,” kata Damianus.
Selama kegiatan monev, terpantau peserta dibagi ke dalam delapan kelompok untuk membahas lima indikator kunci, dengan harapan bahwa diskusi yang mendalam akan menghasilkan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja lembaga ke depan.
Agustina Meta Bada, komite pemberdayaan dari KCP Atambua Barat yang hadir dalam kegiatan monev III itu, menekankan pentingnya mengimplementasikan hasil rekomendasi sekembalinya ke kantor pelayanan masing-masing. “Rencana tindak lanjut masing-masing KC dan KCP apakah nanti akan dijalankan atau tidak? Saya harap kita tidak hanya bicara pada saat monev, tetapi juga saat kita kembali ke KC dan KCP kita masing-masing,” ujarnya.
Perlu dicatat bahwa peserta dalam kegiatan ini mencakup pengurus, pengawas, komite, pokti, dan manajemen utusan dari 14 kantor cabang dan kantor cabang pembantu dalam wilayah pengembangan CUKS. (Vester)